Langsung ke konten utama

(Puisi) Rinduku ke mana?

(Puisi) Rinduku ke mana?

Rinduku ke mana?
Karya : Asa Indara

Haruslah bagaimana?
Bahkan, mentari enggan menyapa
Lantas kembali tenggelam bersama kepedihan
Aku hilang arah dan tujuan

Sajak-sajak penuh kekata indah darimu
Tiada lagi berguna
Ke mana?
Rinduku

Kaulah alasan, mengapa aku terus terpatri kuat menatap awan
Bersama hati yang tiada henti melantunkan nada cinta
Harapan, kasih, semuanya

Aku ingin kau berteriak
Beritahu keberadaanmu, Kasih
Tegakah engkau biarkan?
Ke mana rinduku?

Bila mungkin masa benar menolak kebersamaan kita
Mengapa ia memberi kesempatan akan kehadiranmu?
Sesakit inikah?
Kehilangan rindu

Bila mungkin angin benar mengizinkan napasmu menderu menerpaku
Mengapa ia menolak kala hembusan udara menyatu dalam rasa?
Sepedih inikah?
Ditinggalkan rindu

Wahai Pangeranku,
Dengarkan aku sebisamu
Kembalilah bersama dirimu yang dulu
Bersama angin asmara yang berpadu

Namun, jika memang tak bisa
Maka janganlah menampakkan bayangan dalam lamunanku
Janganlah membuat hati kian berpacu dalam ketika teringat wajahmu
Biarlah hampa, dan kosong seperti dulu--di mana senyumku masih ada tersisa

Wahai Pengembara cinta, 
Aku mengetahui ini tidaklah mudah
Tetapi tekadku sudah bulat adanya
Aku harus hengkang dari kisah tak bernyawa

Cukuplah aku meramu sampai kini
Bukan aku menyerah, bukan pula aku berubah
Kupikir kau lebih memahami
Alasan mengapa aku pergi

Jagalah rindu yang kau sembunyikan
Buatlah ia tetap nyaman dalam dekapan
Lantas aku yakin
Semua akan berbalik arah, seperti sedia kala ketika belum ada rasa


Lampung, 01 Oktober 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung, dan Roman (StudySa)

Sudah kenalkah kamu dengan mereka? (Siapa?) Novel? Novelet? Cerpen? Cerbung? Roman?      Asa yakin, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mereka bukan? Terlebih bila Anda salah seorang penulis terkemuka, maupun yang masih pemula. Sebuah karya sastra itu memang susah-susah gampang. Tetapi, bila kita bersungguh-sungguh pasti akan berimbas baik juga akhirnya. Bicara soal karya sastra, apakah itu? Mari kita simak bersama ya! 》Karya sastra?       Karya Sastra adalah berupa tulisan yang berasal dari hasil hayalan(imajinasi) dan kreativitas Sang Pengarang. Buah tersebut akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ke-Sustraan yang ada, seperti novel, novelet, cerpen, cerbung, dan juga roman.      Namun, sering kali kita menganggapnya sama sebab belum mengerti perbedaan diantara mereka.(hayooo...ngaku!) Padahal tanpa disadari masing-masing mempunyai ciri-ciri dan kaidah penyusunan tersendiri lho! (O...

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...