Untaian tali rasa oleh tinta
Biarlah...
Aku tetap di sini
Menatap sungai penuh kisah
Mengharap kepergianmu akan kembali
Biarlah...
Ragaku bergetar hebat
Menahan luka terbesit dalam
Hingga aku luapkan suatu saat nanti
Biarlah...
Langit terus berduka
Melukiskan patahan hati Sang Cinta
Yang tercipta karena hadir dan hilang
Biarlah...
Waktu melepaskan kita
Saling menghadap ke arah lain
Berbicara sendiri; bagaimana baiknya?
Biarlah...
Jiwa rapuh kian
Meremas dada; tangisi lara
Meyakinkan diri akan langkahmu lagi
Biarlah...
Biarlah...
Biar aku yang sakit
Biar pula aku menunggu
Biarlah...
Biarlah...
Meski tanpa jawaban
Semua akan tersahut oleh masa
Maka...
Biarlah...
Biarlah...
Biarlah...
Lampung, 03 Oktober 2017
Biarlah~
Oleh : AI
Biarlah...
Aku tetap di sini
Menatap sungai penuh kisah
Mengharap kepergianmu akan kembali
Biarlah...
Ragaku bergetar hebat
Menahan luka terbesit dalam
Hingga aku luapkan suatu saat nanti
Biarlah...
Langit terus berduka
Melukiskan patahan hati Sang Cinta
Yang tercipta karena hadir dan hilang
Biarlah...
Waktu melepaskan kita
Saling menghadap ke arah lain
Berbicara sendiri; bagaimana baiknya?
Biarlah...
Jiwa rapuh kian
Meremas dada; tangisi lara
Meyakinkan diri akan langkahmu lagi
Biarlah...
Biarlah...
Biar aku yang sakit
Biar pula aku menunggu
Biarlah...
Biarlah...
Meski tanpa jawaban
Semua akan tersahut oleh masa
Maka...
Biarlah...
Biarlah...
Biarlah...
Lampung, 03 Oktober 2017
Komentar
Posting Komentar