Langsung ke konten utama

PROSA KERINDUAN BY ASA INDARA

www.asaindara.blogspot.com
Prosa kerinduan (Asa_Indara)




 Assalamu alaikum..  ada yang pernah jadi secret admirer? Ada? Di sini Asa akan berbagi kisah seorang pengagum rahasia yang ingin pergi dari masa lalu dengan berprosa :). Ini dia:
       


              Kenangan Mentari Pagi
                     By. Asa_Indara


Apakah kau ingat? Apakah kau masih benar-benar ingat? Tentang apa, aku masih belum mengerti. Yang pasti aku tidak akan pernah bisa melupakannya.

Caramu untuk datang di kehidupanku yang begitu sederhana. Pun sesederhana jua caramu untuk pergi.

Haruskah secepat angin? Secepat musim berganti mengikuti alur demi alur. Mengapa kau lakukan itu? Mengapa harus aku? Mengapa? Dan haruskah aku yang menanggung segala lara dan duka? Sedangkan seluruh ragamu telah lama menghilang dari semua sisi hidupku.

Apakah kau mampu mengerti? Bahkan aku lebih lemah dan sakit ketika dengan mudahnya kau hilangkan kenangan, bayangan, serta segala tentang dirimu.

Hatiku tak lagi satu. Hatiku terbelah, kemudian hancur dan kosong. Dan kini, tinggalah hanya sebuah kenangan.

Kenangan lama tentang mentari pagi. Di mana aku masih melihat ukiran senyum indah di bibirmu, aku masih merasakan betapa teduhnya tatapanmu padaku, dan di mana aku belum mengerti mengapa kau hadir.

Sungguh, aku belum memahami sosok dirimu yang selalu mencoba membuatku tetap santai apapun keadaannya.

Namun, sayangnya itu adalah hanya sebatas ilusi yang tak harusnya kurangkai. Ini adalah sebuah imaji kerinduan yang tak beralasan.

Dan maaf, jika aku pernah mengagumi dirimu, bahkan aku menyukaimu secara diam-diam. Ini murni kesalahanku.

Lantas, mulai detik ini aku akan berusaha melupakan segala yang tak sewajarnya kuingat. Aku akan melupakan semua yang ada pada dirimu. Aku akan pergi meninggalkan kisah ini. Terima kasih.


Tamat
Lampung, 08 juli 2017



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung, dan Roman (StudySa)

Sudah kenalkah kamu dengan mereka? (Siapa?) Novel? Novelet? Cerpen? Cerbung? Roman?      Asa yakin, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mereka bukan? Terlebih bila Anda salah seorang penulis terkemuka, maupun yang masih pemula. Sebuah karya sastra itu memang susah-susah gampang. Tetapi, bila kita bersungguh-sungguh pasti akan berimbas baik juga akhirnya. Bicara soal karya sastra, apakah itu? Mari kita simak bersama ya! 》Karya sastra?       Karya Sastra adalah berupa tulisan yang berasal dari hasil hayalan(imajinasi) dan kreativitas Sang Pengarang. Buah tersebut akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ke-Sustraan yang ada, seperti novel, novelet, cerpen, cerbung, dan juga roman.      Namun, sering kali kita menganggapnya sama sebab belum mengerti perbedaan diantara mereka.(hayooo...ngaku!) Padahal tanpa disadari masing-masing mempunyai ciri-ciri dan kaidah penyusunan tersendiri lho! (O...

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...