Langsung ke konten utama

(PROSA) Terbawa Senja @asaindara_

www.asaindara.blogspot.com
Prosa Kerinduan (Terbawa Senja)

Sebelumnya, adakah pernah terbesit olehmu tentang arti rindu? (Pernah nggak ya?) 

Rindu? Mengapa ia harus ada? Ya ... mungkin itulah alasan mengapa kenangan harus selalu tersimpan rapi, ialah sebab suatu saat kita akan merindunya, bukan malah melupakan. Bukan.


Masa lalu tercipta bukan untuk dilupakan, dikeluhkan, apalagi didukai dengan menangis setiap hari karena ingin kembali ke masa itu.


Memang benar, munafik benar bila terlalu sering menyepelekan. Ini perihal hati dan perasaan. (Eeeaaa) Hanya kita yang mampu memahami sepenuhnya. 




Terbawa Senja
Karya : Asa Indara

Jingga langit meluas sudah.
Burung-burung berhamburan
mencari rumahnya. 
Derunya angin menerpaku yang masih
tegap memandang langit, hanyut
dalam pikiran kalut seolah
membawaku kembali masuk
dalam dimensi waktu.

Ingatan ini masih ada, tentang
bagaimana caramu tersenyum
sambil kau gerakkan alis
tebalmu. Bagai terkena sambaran
petir dengan ribuan volt,
menjalar ke seluruh tubuh lalu
terguncang hebat di dalamnya.
Aku tahu ada secuil rasa peduli di
baliknya, hanya caramu yang
membuatku seolah tak mengerti.
Bagai bermain di balik tirai.

Lantas mengapa kau biarkan aku
terombang-ambing lagi, bagai
sampan di tengah ombak yang
suatu saat nanti akan terbentur
karang juga. Pun kau
membiarkan rindu ini terus
membukit, mengapa?

Ingin rasa batin menjerit, seakan
ingin lepaskan sekelumit beban
di dada yang tak tertahankan
oleh kerinduan ini, dan biarlah
senja yang membawanya hilang.
Seperti dirimu, datang bersama
mentari lalu menghilang terbawa
senja.

Lampung, 21 maret 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung, dan Roman (StudySa)

Sudah kenalkah kamu dengan mereka? (Siapa?) Novel? Novelet? Cerpen? Cerbung? Roman?      Asa yakin, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mereka bukan? Terlebih bila Anda salah seorang penulis terkemuka, maupun yang masih pemula. Sebuah karya sastra itu memang susah-susah gampang. Tetapi, bila kita bersungguh-sungguh pasti akan berimbas baik juga akhirnya. Bicara soal karya sastra, apakah itu? Mari kita simak bersama ya! 》Karya sastra?       Karya Sastra adalah berupa tulisan yang berasal dari hasil hayalan(imajinasi) dan kreativitas Sang Pengarang. Buah tersebut akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ke-Sustraan yang ada, seperti novel, novelet, cerpen, cerbung, dan juga roman.      Namun, sering kali kita menganggapnya sama sebab belum mengerti perbedaan diantara mereka.(hayooo...ngaku!) Padahal tanpa disadari masing-masing mempunyai ciri-ciri dan kaidah penyusunan tersendiri lho! (O...

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...