Langsung ke konten utama

Cerita Lama untuk Cinta Yang Tak Ada Habisnya



Andai Saja..


ANDAI SAJA

Dulu, sebelum luka menamparku berkali-kali lipat dari biasanya, senyum manis selalu mengembang di setiap hari, membayangkan betapa indahnya kasihmu.
Dulu, setelah kebahagiaan menggandrungi dunia kelamku, alangkah harunya hati mendapat kabar akan pengganti yang kan menjadi ramuan obat kala senja abu menjelang.
Surga benar rasanya. Terasa terbenam oleh bunga unggun yang memancarkan aura asmara.

Ingatkah engkau kala itu? Kita bagai dua sejoli yang terbang berdua seraya berpegangan tangan. Laksana pasangan setia yang sebentar lagi akan menggelar acara peresmian janji suci.
Sayang! Mungkin ibarat punuk yang merindukan bulan, semua itu hanyalah bualan tak berpantai, sekadar untaian manis dari mulut yang tak bertanggung jawab. Dengan segan hati engkau pergi, melupakan ini semua, meninggalkan aku bersama ayunan tak berpijak. Tegakah engkau padaku?
Terhuyung sendirian, menanti yang tak mungkin menghadiri, lantas terbuang mati tenggelam dalam lautan tak berdasar yang menyakitkan.

Kini, kenangan tetap sebuah kenangan. Tangisan pilu yang kau tinggalkan pun masih menyeduh nestapa oleh kehilangan. Mudah bila melupakan, tetapi tetap saja aku tak bisa. Rasaku masih melekat kuat pada bayangan hitam milikmu. Aku masih ingin bergelak tawa bersamamu.
Bolehkah aku merindukan yang tak seharusnya aku rindukan? Sekali saja?

Akulah ranting yang tak punya persinggahan. Terkapar dia atas tanah yang tak berlandaskan. Sakit pilu kualami sendiri. Temanku adalah sunyi dan alunan musik malam penggoda bintang di langit. Duniaku kembali seperti sedia kala, penuh kehancuran dan kepedihan.
Andai aku diberi pilihan, lebih baik aku tidak pernah mengenalmu. Biar saja kita saling mengasingkan diri dalam jeruji. Biar saja menjadi tabir antara aku dengan kau. Sehingga tidak menjadi kubangan air mata yang tak akan ada habisnya. Andai saja...

Selesai..

Lampung, 20 Oktober 2017

Komentar

  1. sabung ayam online terpercaya dan terbaik

    https://s128.page/judi-sabung-ayam-sv388-online-bonus-cashback-terbesar/

    Link Official Bolavita : http://159.89.197.59/
    Telegram : +62812-2222-995
    Wechat : Bolavita
    WA : +62812-2222-995
    Line : cs_bolavita

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung, dan Roman (StudySa)

Sudah kenalkah kamu dengan mereka? (Siapa?) Novel? Novelet? Cerpen? Cerbung? Roman?      Asa yakin, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mereka bukan? Terlebih bila Anda salah seorang penulis terkemuka, maupun yang masih pemula. Sebuah karya sastra itu memang susah-susah gampang. Tetapi, bila kita bersungguh-sungguh pasti akan berimbas baik juga akhirnya. Bicara soal karya sastra, apakah itu? Mari kita simak bersama ya! 》Karya sastra?       Karya Sastra adalah berupa tulisan yang berasal dari hasil hayalan(imajinasi) dan kreativitas Sang Pengarang. Buah tersebut akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ke-Sustraan yang ada, seperti novel, novelet, cerpen, cerbung, dan juga roman.      Namun, sering kali kita menganggapnya sama sebab belum mengerti perbedaan diantara mereka.(hayooo...ngaku!) Padahal tanpa disadari masing-masing mempunyai ciri-ciri dan kaidah penyusunan tersendiri lho! (O...

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...