Cinta memekik keras, kau berhasil melilit hati dengan luka..
Terulang`
Suara Adinda
Terulang...
Mungkin, untuk sementara waktu akan tetap seperti itu sebelum kau berhasil mengubah menjadi selamanya.
Terbang...
Cukup, aku sudah rentan sekali semenjak dengan lembutnya lengan asmara membawa kabur separuh hatiku.
Melayang...
Lelah, mengapa harus diri ini yang begitu mudahnya hanyut dalam alunan nada indah?
Jatuh...
Terluka aku oleh hujaman peluru kesaktian milikmu.
Terulang...
Kembalimu tak lagi menjadi obat rindu. Tidak lagi andal menggores luka.
Aku terbiasa...
Terhantam kencang, dihuyung ke udara, lantas kembali lagi terhantam.
Maafkanlah...
Bila aku tetap mencandu sajak tentang engkau. Tersenyum miris melihat kenangan lama.
Terbang...
Bersamamu, hanyalah bersamamu aku bisa mudah meluruh, memecahkan kepala batu, merubah kedengkian.
Terulang...
Sayang, akankah ulang waktu berubah menjadi menyenangkan? Bukan menyakitkan seperti ini.
Rindu...
Terpatri kuat aku oleh kamu yang kini entah sedang ada di mana.
Kembali...
Secercah harap tidak luput dari setiap lafadz doa yang pernah kuceritakan dulu.
Diam...
Aku tak bisa diam bila dengan kamu aku merasa terbebas dari jeruji kehidupan penuh aturan.
Terulang...
Tak mengapa luka, asal tak sendirian.
Terulang...
Tak apa kamu hilang, bila tak melupa tentangku.
Terulang...
Aku ingin itu, namun aku juga harus kiat lagi menerima kisah pilu.
Lampung, 041017
ini?
BalasHapusHhhhh... bukannkak😑 ada judulnya nama pena kamu
Hapus