Langsung ke konten utama

Puisi Pamit (Arisza Nadia) | Asa Indara Story



"Aku pamit"
Cipta Karya -Arisza Nadia-


Maaf
Mungkin kata itu yang mampu kuucapkan
Maaf sudah membuat pagi mu terasa kelam
Membuat hatimu terasa kelu menerima sajak yang kurangkai usainya

Tuan,
Saat ini aku memilih untuk menjauhimu
Meski karenanya aku harus menahan diri dengan rindu
Aku memilih untuk melepaskanmu
Meski karenanya aku harus melewati duri itu

Tuan,
Bukan maksudku untuk memberimu luka
Bukan inginku melihatmu patah

Namun,
Ikatan tak pasti antara aku denganmu bukanlah suatu kebahagiaan yang benar
Aku takut Dia cemburu 

Sudahlah, 
Ada yang memang harus dilepaskan demi hal lain
Aku hanya ingin menjauh untuk menjaga
memantaskan diri,
Terlebih lagi berada disamping mu kelak

Harapku,
Tetaplah berjalan meski tanpa adanya aku sekalipun
Membijaklah meskipun aku tau saat ini hatimu terpatahkan

Sadarilah
Ketika aku harus mematahkan hatimu
Bahwa aku yang sebenarnya mematahkan hatiku terlebih dahulu
Kita sama-sama terluka
Namun itulah yang harus dilalui

Jangan khawatir
Luka dihatimu akan membaik dengan seiringnya waktu
Dan
Dalam setiap bisuku ada nama yang selalu kuucap dalam do'a hati ini
Semoga semesta mempertemukan di waktu yang lebih baik

Salam
Perempuan yang sedang memperbaiki diri..


Selesai..

Re-post Lampung, 09 Januari 2018

Komentar

  1. Cari dana tambahan tanpa harus pusing
    Agen Slot Deposit Pulsa Masterbet188 solusinya

    bingung cari agen bisa Depo/Wd pakai OVO sini yukkk mampir
    Bisa lhooo di MASTERBET188
    Pakai rek DANA juga bisa lho 🙂

    🎲 Depo pulsa 👉 10.000
    🎲 Depo Tf 👉 25.000
    🎲 Withdraw 👉 50.000

    Info lebih lanjut hubungi 👇

    Hubungi Kami :
    📲 Whatsapp: +6281397628286
    📲 Line : Masterbet188
    🌏 Link 1 : www. masterbets188 .site

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung, dan Roman (StudySa)

Sudah kenalkah kamu dengan mereka? (Siapa?) Novel? Novelet? Cerpen? Cerbung? Roman?      Asa yakin, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan mereka bukan? Terlebih bila Anda salah seorang penulis terkemuka, maupun yang masih pemula. Sebuah karya sastra itu memang susah-susah gampang. Tetapi, bila kita bersungguh-sungguh pasti akan berimbas baik juga akhirnya. Bicara soal karya sastra, apakah itu? Mari kita simak bersama ya! 》Karya sastra?       Karya Sastra adalah berupa tulisan yang berasal dari hasil hayalan(imajinasi) dan kreativitas Sang Pengarang. Buah tersebut akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah ke-Sustraan yang ada, seperti novel, novelet, cerpen, cerbung, dan juga roman.      Namun, sering kali kita menganggapnya sama sebab belum mengerti perbedaan diantara mereka.(hayooo...ngaku!) Padahal tanpa disadari masing-masing mempunyai ciri-ciri dan kaidah penyusunan tersendiri lho! (O...

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...