Langsung ke konten utama

Postingan

BBS(Belajar Bersama Study Sa)

Mengenal Puisi Sampai Akar (Study Sa)

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Puisi?      Bicara soal puisi, pastilah berhubungan dengan yang namanya puitis, penyair, kata kias, dan tentunya mereka sangatlah berkerabat dekat. Sedekat cintaku pada-Mu(Allah) :')      Puisi juga ialah salah satu media penyampaian isi hati. (Hatiku yang terdalam. Eeaa) Sebagai alat komunikasi antara Si Penyair dengan Do.i (eh, salah!) Yang benar dengan Si Pembaca.      Duh, author curhat mulu nih! Mulai serius ya, Sahabat.        Apa itu Puisi? Dan ada apa dengannya?       Mari kita simak dengan seksama! Puisi       Puisi adalah salah satu bentuk dari karya sastra.      Puisi berasal dari bahasa Yunani kuno : ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create , yaitu sebuah seni tertulis . Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.  Puisi vs Prosa  ...
Postingan terbaru

PROSA | Hujan Februari | Asa Indara

Hujan Februari      Mengenangmu itu seperti hari ini. Penuh deras air dari langit. Penuh badai. Pun langit ikut menderu gemuruh. Masih belum terasakah? Atau angin di sana hanya kehampaan yang nyata. Bicaralah ia tentang rindu. Ia bilang kau diam membisu. Apakah sekarang? Jangan lagi.      Kelabu itu pun masih saja membuat hati tergerus lebih mendalam. Aku tak peduli seberapa besar kau meminta maaf. Aku tak mau tahu seindah apa melodimu untuk merayuku. Yang kini aku mau adalah kembalinya ragamu seperti di masa lalu.      Aku tak butuh syairmu. Aku tiada mampu merangkainya lagi bersamamu. Cukup katakan saja. Bagaimana cara kita selesaikan ini tanpa membuatku terikat oleh perasaan kelabu milikmu. Kau yang tak mau meninggalkannya dan kau pula tak ingin aku hilang. Aku ingin di sampingmu, bukan di antara kalian. Beri aku sedikit kejelasan. Ambigu tidak pernah menyelesaikan.      Lantas, mengapa kini kau hilang? Ditelan ...

Kutipan Rindu | Prosa | Asa Indara

Batas Senja Kau tahu hal yang lebih melelahkan dari berlari?  Ialah menanti yang tak mungkin menghadiri. Dulu, sebuah kisah di masa lalu kala masih bersamamu. Sebelum akhirnya ragamu melebur oleh peristiwa pilu. Aku masih tak bisa menerima kenyataan pahit itu. Sebab fakta yang kuterima adalah kamu masih terus ada di setiap ku membuka mata.  Saat itu juga pandangan netra memudar, lantas berbinar sedih beriringan air mata. Namun, lagi-lagi aku lupa akan suatu hal. Sebab... Sepanjang hembusan napasku pun, tiada mungkin jemari ini menyentuhnya. Secepat waktu berjalan pula mustahil aku memandang bayangan saja. Ya Tuhan.. Aku masih membutuhkan jawaban. Atas rasa kami yang hanya terbesit lewat hati. Tetapi, ketika indanya telah kutemukan bersamanya, tiba-tiba dengan mudah ia menghilang. Jauh. Hingga aku tak mungkin lagi di sini. Jikalau dunia merenggutmu dari cerita, lantas mengapa hanya ada batas senja, yang tersisa sebagai ujung kenangan yang per...

Kumpulan Cerita | Asa Indara

Tanpa Kata" Kumpulan cerita | Asa Indara Satu, dua, tiga, detik menit kian berlalu.  Menjauhi masa lalu, meramu kisah baru.  Tanpa dirimu.  Bersama rindu aku di sini, dengan rasa yang sama diri menepi.  Hanyalah satu tanya terbesit dalam batin, akankah kau kembali? Jawablah , Sayang? Aku menunggumu tanpa masa. Aku mencintaimu tanpa kata. Lantas, mengapa? Alasan apakah kau segan meninggalkan rasa? Kala kaki itu mulai menjamah keraguan, kala lengan itu mulai beringsut ke tepian, tak ada secercah 'kah penjelasan?  Haruslah kau tahu, Adinda. Mengejar seseorang yang enggan menoleh itu adalah perih. Tetapi adalah hebat jika mampu memperjuangkan. Dan sekali lagi,  bilamungkin kau 'kan berpaling, melangkah ke belakang, di mana aku ada, segalanya masih sama. Dengan atau tanpa kata, Rindu ini, rasa ini, semuanya. Lantas apabila kenyataan pahit terasa menghampiri,  setidaknya aku siap, siap dengan hati yang lapang. Mengikhlaskan...

Puisi Arisza Nadia | Jangan Takut Berubah | Sahabat | Asa Indara Story

"Jangan takut berubah" Cipt. Arisza Nadia Teman.. Siapapun kau dimasa lalumu Apapun kau di masa larutmu Bagaimanapun kehidupanmu Dan Sepertii apapun yang pernah kaukerjakan semasa hidupmu Kemarilah.. Ku awali tulisan sederhanaku ini Dengan kembali pada segenap niat di hati Bukan maksud untuk menghakimi Bukan maksud untuk mempergurui Bolehkah aku memberitahu sesuatu? Sesuatu yang kuingini agar kita dapat dipertemukan di tempat yang indah? Aku ingin kau mengerti, Dunia memang begitu kejam dengan sandiwaranya Bahagia sementara selalu berhasil menggerutu tiap-tiap jiwa Hingga membuat lupa ada masanya kehidupan kekal Tapi tenanglah, Tidak ada kata terlambat untukmu berubah Tidak ada buruknya kau ingin berubah Lalu , apa yang kau ragukan? Jangan, Jangan ragukan hatimu Jangan takutkan prosesnya Jangan mundurkan langkahmu Memang, Kau akan kehilangan teman Kau akan kehilangan kehidupan nyamanmu Kau akan kehilangan kebahagiaan semumu Tap...

Puisi Pamit (Arisza Nadia) | Asa Indara Story

"Aku pamit" Cipta Karya - Arisza Nadia - Maaf Mungkin kata itu yang mampu kuucapkan Maaf sudah membuat pagi mu terasa kelam Membuat hatimu terasa kelu menerima sajak yang kurangkai usainya Tuan , Saat ini aku memilih untuk menjauhimu Meski karenanya aku harus menahan diri dengan rindu Aku memilih untuk melepaskanmu Meski karenanya aku harus melewati duri itu Tuan , Bukan maksudku untuk memberimu luka Bukan inginku melihatmu patah Namun, Ikatan tak pasti antara aku denganmu bukanlah suatu kebahagiaan yang benar Aku takut Dia cemburu  Sudahlah,  Ada yang memang harus dilepaskan demi hal lain Aku hanya ingin menjauh untuk menjaga memantaskan diri, Terlebih lagi berada disamping mu kelak Harapku, Tetaplah berjalan meski tanpa adanya aku sekalipun Membijaklah meskipun aku tau saat ini hatimu terpatahkan Sadarilah Ketika aku harus mematahkan hatimu Bahwa aku yang sebenarnya mematahkan hatiku terlebih dahulu Kita sama-sama terluka Namun itula...

Aksara Dalam Nyanyian (best project 2017)

Ya memang, semua berawal dari sebuah kesederhanaan. Tak bisa dipungkiri apalagi kita lari, lantas memaksa tak mau mengerti. Biar bagaimana pun itu tetap terjadi, meski tanpa permisi, dan itu semua lagi-lagi berakhir dengan hati. Pergantian Terulang Sejak awal mentari berpendar untuk pertama kalinya dari sekian lama aku berpasung diri dalam kegelapan, rasa tak tergerak sedikitpun. Hanyalah kehampaan yang ada, kesakitan yang masih membekas sebab rindu nan tiada berbalas; pedih. Hingga aku kembali percaya pada waktu, pada alunan dentingannya meski sedikit terbesit benci dalam kidung tak bertuju. Goyah raga, jatuh melayang dalam keheningan, pikiranku buyar tak berarah. Pergi untuk kembali 'kah? Seolah kekata tiada guna kuramu dari sekian ratus ramuan terdahulu. Perjalanan ini melelahkan! Sedetik kau mematahkan dan sedetik pula kau terbangkan. Lantas kau ulang, kian patah, kian merobek dan menghujam organ dalam. Oh, sudikah kau beri alasan? Atas perum...

Kumpulan Gambar Caption Sedih, Duka, Kecewa | Asa Indara

Kumpulan gambar (caption) Asa Indara dari berbagai sumber.

Novel Setelah Berkali-kali Patah

SETELAH BERKALI-KALI PATAH Bab.1 Tragedi Nilai Sekolah "Kamu ini bisa dibilangin apa enggak, hah?! Kalau waktunya belajar ya belajar, bukan malah main hape aja kerjaannya! Kamu ini bapak sekolahin biar jadi pinter. Jadi jenius kayak mbakmu, masmu. Kamu nggak mau jadi pinter?!" "Ta-tapi jangan hapenya, Pak. Aku ada lomba karya cipta puisi online. Dan deadline-nya nanti mala...m-" "Lomba-lomba apa kamu?! Tugas kamu itu cuma serius belajar! Nggak usah ikut yang aneh-aneh!" Gadis berseragam SMK itu menangis, memohon pada lelaki tua di hadapannya sambil bersimpuh. "Udah to, Pak. Kasihin aja hapenya," celetuk ibu, keluar dari bilik tengah bersama segelas kopi untuk suaminya. "Ck. Biar kapok ini anak! Dikasih hati malah minta yang lain. Dikira bayar sekolah itu kayak nyobek kertas?" Bapak beralih duduk di kursi lincak, melempar buku rapot ke lantai, lalu meraih kopi di atas meja. "Ssffrrtt.... Yang namanya sekolah itu b...